Minggu, 16 Desember 2012

Asuhan Keperawatan Ibu Prenatal


1.    KONSEP KEHAMILAN / PRENATAL
Periode kehamilan adalah periode persiapan, baik secara fisik yaitu pertumbuhan janin dan adaptasi maternal, maupun secara psikologis yakni adaptasi menjadi orang tua (Klien, 2000). Hamil merupakan tugas perkembangan keluarga secara normal tapi dapat menimbulkan krisis jika tidak mendapat dukungan yang adequat, menjadi orang tua adalah salah satu krisis matuarasi dalam kehidupan sekaligus merupakan masa perkembangan tanggung jawab dan perhatian terhadap orang lain. Periode ini juga merupakan masa intensif bagi orang tua dan orang terdekat dengan mereka dan juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan persatuan keluarga (FIK, 2000).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individuyaitu pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
Ilmu pengetahuan empiris baru mengetahui adanya sel telur dan sel sperma pada abad ke 17 yaitu setelah van leewenhoef berhasil menciptakan lensa pembesarnya, akan tetapi ilmu samawi ( pengetahuan yang didapat melalui wahyu Allah ) telah mengetahui adanya sel telur dan sperma sejak abad ke 7 yang di istilahkan dengan nutfah.
2.    BEBERAPA PERUBAHAN PADA TUBUH IBU MASA PRENATAL :
a.     Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara. Anda mungkin akan merasa BH atau bra anda terasa sesak dan tak nyaman lagi, sebaiknya anda mempersiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru ini untuk memberi kenyamanan dan dapat menyokong payudara anda. Tapi jangan buang yang lama, anda dapat menyimpannya karena payudara akan kembali ke ukuran sebelum anda hamil setelah anda berhenti menyusui nanti.
Dalam 3 bulan pertama ini, anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu anda akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.
b.    Sering Buang Air Kecil
Ibu hamil merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing anda dan perubahan hormonal Ingat jangan mengurangi pemasukan cairan / minum anda untuk mengatasi problem ini karena anda butuh cairan lebih pada saat hamil ini.
c.    Konstipasi
Wanita hamil mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, juga Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya memyebabkan masalah konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses anda kehitaman, jangan kuatir. Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta olahraga.
d.    Morning Sickness-Mual Muntah
Wanita hamil mengalami mual dan mulai pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal. Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya membuat anda mual. Anda tak perlu kuatir kalau bayi anda tak cukup nutrisi. Di awal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja meningkat berat badannya dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi anda.
e.    Merasa Lelah
Wanita hamil cepat merasa lelah, hal ini karena tubuh anda bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur.
f.     Sakit Kepala
Anda mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasa, hal ini mungkin karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan depresi. Atasilah dengan beristirahat, dan makanan dengan makan sedikit tapi sering biasanya dapat menolong, relaks. Bila sakit kepala semakin terasa berat secepatnya hubungi dokter anda. (pada kehamilan lanjut sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia , yang biasanya disertai dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak)
g.    Pusing
Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu anda berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, system sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.
Bila rasa pusing tetap timbul ketika anda sedang duduk, ini biasanya karena menurunnya level gula darah anda. Makanlah sedikit- sedikit tapi sering. Bila anda sering merasa seperti ingin pingsan periksalah ke dokter anda kemungkinan anda anemia.
h.    Kram Perut
Pada trimester awal ini, anda mungkin mengalami kram perut atau kram seperti menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi dan kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang untuk menyokong rahim.
Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai perdarahan vagina, hubungi dokter anda segera, karena kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran.
i.      Meludah
Jangan merasa malu bila anda merasa air ludah anda menjadi agak berlebih, hal ini biasa terjadi pada kehamilan biasanya pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini biasanya timbul pada trimester pertama tapi jarang terjadi. Atasi dengan sikat gigi atau kocok mulut atau isap permen yang mengandung mint. Mint dipercaya dapat mngurangi air ludah.
j.      Emosional
Pada trimester awal kehamilan ini juga terjadi mempengaruhi emosional menjadi tak stabil, hal ini karena adanya perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai seorang calon ibu.
k.    Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama ini anda akan kesulitan untuk memasang kancing rok/celana panjang anda. Hal ini bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak, tapi karena rahim anda berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormone estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone yang menyebabkan tubuh menahan air.
3.    PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI SELAMA KEMILAN
Proses pembentukan bayi dari sejak pembuahan sampai lahir tidak dapat di amati secara lansung para ahli mempergunakan berbagai kesempatan, cara dan alat untuk mendapat keterangan-keterangan tentang proses pertumbuhan sejak pembuahan itu walaupun dengan susah payah akhirnya pada akhir embryologi. Telah berhasil menemukan ibu tentang embryo itu diperoleh dari :
  1. Keterangan ibu tentang gerakan-gerakan embryo itu
  2. Alat-alat untuk menangkap embryo itu debaran jantung dan gerakan embryo tersebut.
  3. Pengamatan lansung terhadap bayi  yang dikeluarkan ketika operasi  diantara alat yang digunakan ialah sterhoscop, balvonometer dan sinar.
Saat pertumbuhan merupakan saat yang sangat besar artinya bukan hanya merupakan saat timbulnya hidup baru tetapi saat penyerahan factor-faktor keturunan yang mewarnai corak dari individu yang sedang dalam proses pembentukan, macam-macam factor keturunan itu antara lain  :
  1. Kromosom sel benih yang dibedakan
  2. Kematangan sel benih yang dibedakan menjadi, benih hidup, pembuahan, bahan diri dan ruh.
Tingkat-tingkat perkembangan dalam kandungan menurut Hurlock terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkatan benih yang berlansung dari sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua, tingkat embryo yang berlansung dari akhir minggu kedua sampai akhir minggu keenam dan tingkat penyempurnaan ( penyempurnaan ) yang berlansung dari akhir bulan kedua sampai akhir.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap individu adalah kesatuan dari jasad dan ruh. Dimana jasad terbentuk dari zat-zat yang kesemuanya terdapat dibumi, sedangkan ruh itu suatu substansi immateri yang berasal dari alam lain dilihat dari kesatuan jasad dan ruh ini maka masa hidup di alam kandungan terbagi dua tingkatan yaitu :
  • Tingkatan-tingkat jasad berlansung sejak pembuahan smpai masuknya ruh pada umur 120 hari di dalam kandungan.
  • Tingkatan kesatuan jasad dan ruh berlansung sejak masuknya ruh kedalam jasad sampai lahir.
Kemungkinan jenis kelamin pada bayi perempuan atau laki-laki sama besar karena sel-sel sperma terdiri dari pada kromosom X dan separuh dari kromosom Y maka secara teoritis ada kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak perempuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan antara lain adalah faktor makanan, kesehatan ibu, emosi ibu dan umur orang tua.
Urutan perkembangan dalam periode pranal telah pasti dan tak dapat diubah. Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alt kelamin dan alat-alat perkembangan dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pada usia prenatal yang sama pada fetus. Perkembangan yang teratur menurut skema tertentu itu belum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat penting.
Pengaruh prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan dapat dibedakan antara pengaruh lingkungan (faktor ektern), ketegangan, kebiasaan subjektif, ketegangan emosi, tahayul dan sikap ibu perkembangan yang menyimpang pada masa prenatal dapat dibedakan dalam dua kelompok yang besar yaitu : Penyimpangan genetic timbul pada waktu konsepsi, penyimpangan perkembangan prenatal dapat terjadi setiap saat sesudah konsepsi.
4.    ASUHAN KEPERAWATAN
a.    Pengkajian
Proses pengkajian dilakukan selama periode prenatal yang meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Data yang perlu dikumpulkan pada saat pengkajian adalah interpretasi subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya dan observasi afek pasien, postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan emosional (Klien, 2000). Saat wawancara tanyakan riwayat kesehatan komprehensif yang menekankan pada:
  1. Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau keluhan yang dirasakan selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan sekarang, tanggal perkiraan melahirkan, kebutuhan selama kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan awal menjadi ibu, harapan yang diinginkan tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi, status nutrisi, pola berkemih.
  2. Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan pengalaman persalinan sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin, dan riwayat medis yang meliputi: riwayat pembedahan, penggunaan obat, penyakit yang menyertai, riwayat menstruasi.
  3. Riwayat psikososialdan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan, pendidikan, status pekawinan, latar belakang budaya dan etnik, status sosial ekonomi, persepsi tentang kehamilan saat ini (apakah kehamilan ini diinginkan, direncanakan, apakah wanita dan pasangan senang, apakah wanita menerima kehamilan), masalah yang timbul akibat kehamilan (finansial, karier/pekerjaan, tempat tinggal), perubahan pola seksual.
  4. Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil dengan suami, keluarga ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan keluarga suami, riwayat cacat dan kelainan genetik Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga pasien, orang tua, saudara kandung, anak, Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik, familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin.
  5. Pengkajian fisik: pemeriksaan fisik difokuskan pada pemeriksaan ginekologi, payudara, abdomen, pemeriksaan panggul, inspeksi luar, pemeriksaan dalam, palpasi luar, dan pemeriksaan yang menyangkut keluhan utama dan riwayat kesehatan atau penyakit yang pernah diderita pasien.
  6. Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil: pemeriksaan darah (kadar Hb, Ht, sel darah putih, glukosa,), tekanan darah, tinggi badan, berat badan, urin (protein, sel darah putih, pH), USG, VDRL, hepatitis, EKG, titer rubela, toxo, pap smear.
  7. Pengkajian semua faktor resiko yang mungkin ada: Hipertensi, jantung, diabetes, cacat bawaan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perlu dilakukan pengkajian yang berkaitan dengan tugas perawatan kesehatan keluarga, yaitu:
a.       Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Hal yang perlu dikaji adalah
  • Pengetahuan pasien dan keluarga tentang fakta dari masalah yang meliputi pengertian, tanda kehamilan, gejala kehamilan normal dan penyimpangan dari normal
  • Persepsi keluarga terhadap kehamilan
b.       Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Hal yang perlu dikaji:
  • Apakah kehamilan yang dialami dianggap suatu masalah
  • Apakah keluarga takut dengan akibat perubahan yang terjadi akibat kehamilan
  • Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap anggota keluarga yang sedang hamil dan kehamilannya
  • Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
  • Apakah keluarga percaya terhadap petugas kesehatan yang ada
c.       Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Hal yang perlu dikaji adalah:
  • Sejauh mana keluarga mengetahui kehamilannya: kebutuhan, perubahan dan perawatan
  • Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan dan perkembangan perawatan yang diperlukan
  • Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber yang ada dalam keluarga (penanggung jawab, sumber keuangan, fasilitas fusik, psikososial, dukungan keluarga)
  • Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang hamil
d.       Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Hal yang perlu dikaji
  • Sejauhmana keluarga mengetahui sumber sumber yang dimiliki
  • Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
  • Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi
  • Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
  • Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
e.       Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat.
Hal yang perlu dikaji adalah
  • Sejauh mana keluarga tahu keberadaan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk perawatan wanita hamil
  • Sejauhmana keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
  • Sejauhmana keluarga mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan
  • Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik dengan petugas kesehatan
  • Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga 
b.    Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian. Diagnosa yang mungkin muncul adalah:
1)         Ansietas yang berhubungan dengan:
·         Kekhawatiran terhadap diri sendiri dan janin
·         Krisis situasional/maturasional
·         Perubahan fisik selama hamil
·         Rasa tidak nyaman selama krhamilan
·         Ancaman terhadap konsep diri
·         Stres
·         Perubahan status peran, status kesehatan, pola peran, keadaan ekonomi
2)         Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga terhadap diagnosa kehamilan
3)         Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan
4)         Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
·         Morning sicknes
·         Emesis gravidarum
5)         Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan
·         Rasa kurang nyaman pada kehamilan
·         Rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin
6)         Konflik peran orang tua
·         Ketidaktahuan peran yang harus dijalankan
·         Perubahan status peran, perkawinan
7)         Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
·         Persepsi negatif terhadap kehamilan
·         Psikososial
·         Perubahan fisik selama kehamilan
Untuk diagnosa keperawatan keluarga etiologi berdasarkan hasil pengkajian dari 5 tugas perawatan kesehatan keluarga.
c.     Tujuan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang diberikan pada masa kehamilan adalah:
1)     Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami tubuh seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk memahami rasional dan pentingnya perawatan, koping yang digunakan dan menjalankan perannya.
2)      Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan seksual, aktivitas sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan perawatan diri.
3)      Wanita akan mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan dari kehamilan normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera diatasi.
4)      Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya selama kehamilan.

d.    Intervensi
Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, perawat dapat melakukan intervensi yang berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan diantaranya adalah:
  1. Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini penting untuk menentukan intensitas, kualitas hubungan dan keberhasilan intervensi yang direncanakan bersama
  2. Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola seksual, sering kencing dan pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya.
  3. Berikan informasi adequat tentang kehamilan: perubahan fisik, perubahan emosi, psikologis dan perubahan peran serta tanda tanda dari masalah kehamilan yang tidak normal.
  4. Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk mengutarakan perasaan terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan masalah yang mungkin ada terkait kehamilan anggota keluarganya.
  5. Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok yang sama untuk berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan
  6. Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain tentang kebutuhan selama hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang, dan rencana persalinan.
  7. Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan persiapan menjadi ibu: latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang benar, cara perawatan payudara, cara menyusui.
  8. Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan
  9. Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk melakukan hal yang sama terhadap perubahan yang tejadi selama kehamilan
  10. Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri yang diperlukan terkait perubahan selama kehamilan (payudara, personal higiene,kulit)
  11. Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu
  12. Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses sumber informasi terkait kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan dokter kandungan.
  13. Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur termasuk pemeriksaan darah, dan ginekologi.
  14. Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang jadwal kunjungan dan pemeriksaan kehamilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar