1.
KONSEP KEHAMILAN
/ PRENATAL
Periode kehamilan adalah periode
persiapan, baik secara fisik yaitu pertumbuhan janin dan adaptasi maternal,
maupun secara psikologis yakni adaptasi menjadi orang tua (Klien, 2000). Hamil
merupakan tugas perkembangan keluarga secara normal tapi dapat menimbulkan
krisis jika tidak mendapat dukungan yang adequat, menjadi orang tua adalah
salah satu krisis matuarasi dalam kehidupan sekaligus merupakan masa
perkembangan tanggung jawab dan perhatian terhadap orang lain. Periode ini juga
merupakan masa intensif bagi orang tua dan orang terdekat dengan mereka dan
juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan persatuan keluarga (FIK, 2000).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau
masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan
perkembangan individuyaitu pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermazoa
pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan
terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya
berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan
fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
Ilmu pengetahuan empiris baru mengetahui
adanya sel telur dan sel sperma pada abad ke 17 yaitu setelah van leewenhoef
berhasil menciptakan lensa pembesarnya, akan tetapi ilmu samawi ( pengetahuan
yang didapat melalui wahyu Allah ) telah mengetahui adanya sel telur dan sperma
sejak abad ke 7 yang di istilahkan dengan nutfah.
2.
BEBERAPA
PERUBAHAN PADA TUBUH IBU MASA PRENATAL :
a. Pembesaran
Payudara
Payudara akan membesar dan kencang, ini
karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang
menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan
payudara. Anda mungkin akan merasa BH atau bra anda terasa sesak dan tak nyaman
lagi, sebaiknya anda mempersiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru ini
untuk memberi kenyamanan dan dapat menyokong payudara anda. Tapi jangan buang
yang lama, anda dapat menyimpannya karena payudara akan kembali ke ukuran
sebelum anda hamil setelah anda berhenti menyusui nanti.
Dalam 3 bulan pertama ini, anda akan
melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu anda akan bewarna lebih
gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka
daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah
kulit payudara.
b. Sering Buang Air
Kecil
Ibu hamil merasa lebih sering ingin
buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung
kencing anda dan perubahan hormonal Ingat jangan mengurangi pemasukan cairan /
minum anda untuk mengatasi problem ini karena anda butuh cairan lebih pada saat
hamil ini.
c. Konstipasi
Wanita hamil mungkin akan merasa
kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormone
progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, juga
Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya memyebabkan masalah
konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses anda
kehitaman, jangan kuatir. Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang
berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta olahraga.
d. Morning
Sickness-Mual Muntah
Wanita hamil mengalami mual dan mulai
pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium
bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal. Atasilah
dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau
porsi besar hanya membuat anda mual. Anda tak perlu kuatir kalau bayi anda tak
cukup nutrisi. Di awal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja
meningkat berat badannya dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi anda.
e. Merasa Lelah
Wanita hamil cepat merasa lelah, hal ini
karena tubuh anda bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan
emosional untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat mempengaruhi
pola tidur.
f. Sakit Kepala
Anda mungkin akan merasa sakit kepala
yang lebih sering daripada biasa, hal ini mungkin karena rasa mual, kelelahan,
lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan
depresi. Atasilah dengan beristirahat, dan makanan dengan makan sedikit tapi
sering biasanya dapat menolong, relaks. Bila sakit kepala semakin terasa berat
secepatnya hubungi dokter anda. (pada kehamilan lanjut sakit kepala dapat
menjadi tanda pre-eklampsia , yang biasanya disertai dengan peningkatan tekanan
darah dan kaki-tangan bengkak)
g. Pusing
Merasa pusing sering pada awal kehamilan
hal ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu anda
berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, system
sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.
Bila rasa pusing tetap timbul ketika
anda sedang duduk, ini biasanya karena menurunnya level gula darah anda.
Makanlah sedikit- sedikit tapi sering. Bila anda sering merasa seperti ingin
pingsan periksalah ke dokter anda kemungkinan anda anemia.
h. Kram Perut
Pada trimester awal ini, anda mungkin
mengalami kram perut atau kram seperti menstruasi atau rasa sakit seperti
ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi dan
kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligament merenggang untuk menyokong rahim.
Yang harus diingat apabila kram perut
yang timbul disertai perdarahan vagina, hubungi dokter anda segera, karena
kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran.
i. Meludah
Jangan merasa malu bila anda merasa air
ludah anda menjadi agak berlebih, hal ini biasa terjadi pada kehamilan biasanya
pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini biasanya timbul pada
trimester pertama tapi jarang terjadi. Atasi dengan sikat gigi atau kocok mulut
atau isap permen yang mengandung mint. Mint dipercaya dapat mngurangi air
ludah.
j. Emosional
Pada trimester awal kehamilan ini juga
terjadi mempengaruhi emosional menjadi tak stabil, hal ini karena adanya
perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai seorang calon ibu.
k. Peningkatan Berat
Badan
Pada akhir trimester pertama ini anda
akan kesulitan untuk memasang kancing rok/celana panjang anda. Hal ini bukan
berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak, tapi karena rahim anda
berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormone
estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone yang menyebabkan
tubuh menahan air.
3.
PROSES
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI SELAMA KEMILAN
Proses pembentukan bayi dari sejak
pembuahan sampai lahir tidak dapat di amati secara lansung para ahli
mempergunakan berbagai kesempatan, cara dan alat untuk mendapat keterangan-keterangan
tentang proses pertumbuhan sejak pembuahan itu walaupun dengan susah payah
akhirnya pada akhir embryologi. Telah berhasil menemukan ibu tentang embryo itu
diperoleh dari :
- Keterangan ibu tentang gerakan-gerakan embryo itu
- Alat-alat untuk menangkap embryo itu debaran jantung dan gerakan embryo tersebut.
- Pengamatan lansung terhadap bayi yang dikeluarkan ketika operasi diantara alat yang digunakan ialah sterhoscop, balvonometer dan sinar.
Saat pertumbuhan merupakan saat yang
sangat besar artinya bukan hanya merupakan saat timbulnya hidup baru tetapi
saat penyerahan factor-faktor keturunan yang mewarnai corak dari individu yang
sedang dalam proses pembentukan, macam-macam factor keturunan itu antara
lain :
- Kromosom sel benih yang dibedakan
- Kematangan sel benih yang dibedakan menjadi, benih hidup, pembuahan, bahan diri dan ruh.
Tingkat-tingkat perkembangan dalam
kandungan menurut Hurlock terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkatan benih
yang berlansung dari sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua, tingkat embryo
yang berlansung dari akhir minggu kedua sampai akhir minggu keenam dan tingkat
penyempurnaan ( penyempurnaan ) yang berlansung dari akhir bulan kedua sampai
akhir.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa setiap individu adalah kesatuan dari jasad dan ruh. Dimana
jasad terbentuk dari zat-zat yang kesemuanya terdapat dibumi, sedangkan ruh itu
suatu substansi immateri yang berasal dari alam lain dilihat dari kesatuan
jasad dan ruh ini maka masa hidup di alam kandungan terbagi dua tingkatan yaitu
:
- Tingkatan-tingkat jasad berlansung sejak pembuahan smpai masuknya ruh pada umur 120 hari di dalam kandungan.
- Tingkatan kesatuan jasad dan ruh berlansung sejak masuknya ruh kedalam jasad sampai lahir.
Kemungkinan jenis kelamin pada bayi
perempuan atau laki-laki sama besar karena sel-sel sperma terdiri dari pada kromosom
X dan separuh dari kromosom Y maka secara teoritis ada kemungkinan yang sama
untuk pembuahan anak laki-laki dan anak perempuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan bayi dalam kandungan antara lain adalah faktor makanan, kesehatan
ibu, emosi ibu dan umur orang tua.
Urutan perkembangan dalam periode
pranal telah pasti dan tak dapat diubah. Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki,
alat-alt kelamin dan alat-alat perkembangan dengan urutan tertentu dan juga
kurang lebih pada usia prenatal yang sama pada fetus. Perkembangan yang teratur
menurut skema tertentu itu belum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal
yang sangat penting.
Pengaruh prenatal pada tingkah laku
sesudah dilahirkan dapat dibedakan antara pengaruh lingkungan (faktor ektern),
ketegangan, kebiasaan subjektif, ketegangan emosi, tahayul dan sikap ibu
perkembangan yang menyimpang pada masa prenatal dapat dibedakan dalam dua
kelompok yang besar yaitu : Penyimpangan genetic timbul pada waktu konsepsi,
penyimpangan perkembangan prenatal dapat terjadi setiap saat sesudah konsepsi.
4.
ASUHAN
KEPERAWATAN
a.
Pengkajian
Proses pengkajian dilakukan selama
periode prenatal yang meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
laboratorium. Data yang perlu dikumpulkan pada saat pengkajian adalah
interpretasi subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya dan
observasi afek pasien, postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan
keadaan emosional (Klien, 2000). Saat wawancara tanyakan riwayat kesehatan
komprehensif yang menekankan pada:
- Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau keluhan yang dirasakan selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan sekarang, tanggal perkiraan melahirkan, kebutuhan selama kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan awal menjadi ibu, harapan yang diinginkan tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi, status nutrisi, pola berkemih.
- Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan pengalaman persalinan sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin, dan riwayat medis yang meliputi: riwayat pembedahan, penggunaan obat, penyakit yang menyertai, riwayat menstruasi.
- Riwayat psikososialdan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan, pendidikan, status pekawinan, latar belakang budaya dan etnik, status sosial ekonomi, persepsi tentang kehamilan saat ini (apakah kehamilan ini diinginkan, direncanakan, apakah wanita dan pasangan senang, apakah wanita menerima kehamilan), masalah yang timbul akibat kehamilan (finansial, karier/pekerjaan, tempat tinggal), perubahan pola seksual.
- Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil dengan suami, keluarga ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan keluarga suami, riwayat cacat dan kelainan genetik Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga pasien, orang tua, saudara kandung, anak, Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik, familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin.
- Pengkajian fisik: pemeriksaan fisik difokuskan pada pemeriksaan ginekologi, payudara, abdomen, pemeriksaan panggul, inspeksi luar, pemeriksaan dalam, palpasi luar, dan pemeriksaan yang menyangkut keluhan utama dan riwayat kesehatan atau penyakit yang pernah diderita pasien.
- Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil: pemeriksaan darah (kadar Hb, Ht, sel darah putih, glukosa,), tekanan darah, tinggi badan, berat badan, urin (protein, sel darah putih, pH), USG, VDRL, hepatitis, EKG, titer rubela, toxo, pap smear.
- Pengkajian semua faktor resiko yang mungkin ada: Hipertensi, jantung, diabetes, cacat bawaan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perlu
dilakukan pengkajian yang berkaitan dengan tugas perawatan kesehatan keluarga,
yaitu:
a.
Untuk mengetahui
kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Hal yang perlu dikaji adalah
- Pengetahuan pasien dan keluarga tentang fakta dari masalah yang meliputi pengertian, tanda kehamilan, gejala kehamilan normal dan penyimpangan dari normal
- Persepsi keluarga terhadap kehamilan
Hal yang perlu dikaji:
- Apakah kehamilan yang dialami dianggap suatu masalah
- Apakah keluarga takut dengan akibat perubahan yang terjadi akibat kehamilan
- Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap anggota keluarga yang sedang hamil dan kehamilannya
- Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
- Apakah keluarga percaya terhadap petugas kesehatan yang ada
Hal yang perlu dikaji adalah:
- Sejauh mana keluarga mengetahui kehamilannya: kebutuhan, perubahan dan perawatan
- Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan dan perkembangan perawatan yang diperlukan
- Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber yang ada dalam keluarga (penanggung jawab, sumber keuangan, fasilitas fusik, psikososial, dukungan keluarga)
- Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang hamil
Hal yang perlu dikaji
- Sejauhmana keluarga mengetahui sumber sumber yang dimiliki
- Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
- Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi
- Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
- Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
Hal yang perlu dikaji adalah
- Sejauh mana keluarga tahu keberadaan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk perawatan wanita hamil
- Sejauhmana keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
- Sejauhmana keluarga mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan
- Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik dengan petugas kesehatan
- Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
b.
Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data
yang didapat selama pengkajian. Diagnosa yang mungkin muncul adalah:
1)
Ansietas yang
berhubungan dengan:
·
Kekhawatiran
terhadap diri sendiri dan janin
·
Krisis
situasional/maturasional
·
Perubahan fisik
selama hamil
·
Rasa tidak nyaman
selama krhamilan
·
Ancaman terhadap
konsep diri
·
Stres
·
Perubahan status
peran, status kesehatan, pola peran, keadaan ekonomi
2)
Perubahan proses
keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga terhadap diagnosa kehamilan
3)
Defisit
pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap penatalaksanaan
kesehatan dan kehamilan
4)
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
·
Morning sicknes
·
Emesis gravidarum
5)
Perubahan pola
seksual yang berhubungan dengan
·
Rasa kurang
nyaman pada kehamilan
·
Rasa takut bahwa
senggama akan mencederai janin
6)
Konflik peran
orang tua
·
Ketidaktahuan
peran yang harus dijalankan
·
Perubahan status
peran, perkawinan
7)
Gangguan citra
tubuh berhubungan dengan
·
Persepsi negatif
terhadap kehamilan
·
Psikososial
·
Perubahan fisik
selama kehamilan
Untuk diagnosa keperawatan keluarga etiologi
berdasarkan hasil pengkajian dari 5 tugas perawatan kesehatan keluarga.
c.
Tujuan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada
asuhan keperawatan yang diberikan pada masa kehamilan adalah:
1) Wanita akan
menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami tubuh seorang
ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk memahami rasional dan
pentingnya perawatan, koping yang digunakan dan menjalankan perannya.
2) Wanita akan
menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan seksual, aktivitas
sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan perawatan diri.
3) Wanita akan
mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan dari kehamilan
normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera diatasi.
4) Wanita dan
keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya selama
kehamilan.
d.
Intervensi
Dari beberapa masalah keperawatan yang
muncul, perawat dapat melakukan intervensi yang berkaitan dengan kebutuhan
selama kehamilan diantaranya adalah:
- Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini penting untuk menentukan intensitas, kualitas hubungan dan keberhasilan intervensi yang direncanakan bersama
- Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola seksual, sering kencing dan pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya.
- Berikan informasi adequat tentang kehamilan: perubahan fisik, perubahan emosi, psikologis dan perubahan peran serta tanda tanda dari masalah kehamilan yang tidak normal.
- Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk mengutarakan perasaan terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan masalah yang mungkin ada terkait kehamilan anggota keluarganya.
- Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok yang sama untuk berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan
- Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain tentang kebutuhan selama hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang, dan rencana persalinan.
- Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan persiapan menjadi ibu: latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang benar, cara perawatan payudara, cara menyusui.
- Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan
- Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk melakukan hal yang sama terhadap perubahan yang tejadi selama kehamilan
- Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri yang diperlukan terkait perubahan selama kehamilan (payudara, personal higiene,kulit)
- Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu
- Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses sumber informasi terkait kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan dokter kandungan.
- Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur termasuk pemeriksaan darah, dan ginekologi.
- Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang jadwal kunjungan dan pemeriksaan kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar